This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

SENI TRADISIONAL DI BANDUNG

0 komentar

 SEJARAH ANGKLUNG
Angklung adalah alat musik terbuat dari dua tabung bambu yang ditancapkan pada sebuah bingkai yang juga terbuat dari bambu.Tabung-tabung tersebut diasah sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang beresonansi jika dipukulkan. Dua tabung tersebut kemudian ditala mengikuti tangga nada oktaf. Untuk memainkannya, bagian bawah dari bingkai ini dipegang oleh satu tangan, sementara tangan yang lain menggoyangkan angklung secara cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Hal ini akan menghasilkan suatu nada yang berulang. Dengan demikian, dibutuhkan sebanyak tiga atau lebih pemain angklung dalam satu ensembel, untuk menghasilkan melodi yang lengkap.
Angklung telah populer di seluruh Asia Tenggara, namun sesungguhnya berasal dari Indonesia dan telah dimainkan oleh etnis Sunda di Provinsi Jawa Barat sejak zaman dahulu. Kata “angklung” berasal dari dua kata “angka” dan “lung”. Angka berarti “nada”, dan lung berarti “putus” atau “hilang”. Angklung dengan demikian berarti “nada yang terputus”.
Pada perioda Hindu dan Kerajaan Sunda, Jawa Barat, angklung memegang peranan sangat penting pada beberapa upacara ritual masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai perantara dalam ritual, angklung dimainkan untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, dengan harapan agar negeri dan kehidupan mereka dapat diberkati. Di kemudian hari, menurut Kidung Sunda, alat musik ini juga digunakan oleh Kerajaan Sunda untuk penyemangat dalam situasi pertempuran di Perang Bubat.
Angklung tertua yang masih ada sampai kini ialah Angklung Gubrag. Angklung ini dibuat pada abad ke-17 di Jasinga,Bogor. Pada saat ini, beberapa angklung dari zaman dahulu masih tersimpan di Museum Sri Baduga, Bandung.
Seiring berjalannya waktu, angklung telah menarik banyak perhatian di dunia internasional. Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, dari Bandung, menciptakan angklung yang berdasarkan tangga nada diatonik, alih-alih menggunakan tangga nada tradisional pélog atau saléndro. Sejak saat itu, angklung digunakan untuk tujuan pendidikan dan hiburan, dan bahkan dapat pula dimainkan bersama dengan alat-alat musik Barat dalam orkestra. Salah satu penampilan angklung dalam orkestra yang sangat terkenal ialah pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Udjo Ngalagena, seorang murid dari Daeng Soetigna, kemudian membuka “Saung Angklung” (Rumah  Angklung) yang berlokasi di Padasuka Cicaheum Bandung pada tahun 1966 sebagai pusat pengembangan angklung.
UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Budaya Takbenda dan Warisan Budaya Dunia pada tanggal 18 November 2010. Di samping itu, UNESCO menyarankan dengan sangat kepada Indonesia untuk senantiasa menjaga dan melestarikan karya dan warisan budayanya.



 DAN INILAH CARA PEMBUATAN ANGKLUNG.....!!!!


 INILAH BEBERAPA PHOTO ANGKLUNG YANG DI MAINKAN OLEH ANAK KECIL, DEWASA DAN ORANGTUA, BAHKAN SAMPE BULE PUN ADA YANG MEMAINKAN ANGKLUNG INI :D HAHA



 
 

INI ADA BEBERAPA PHOTO JUGA YANG ADA DI SAUNG UDJO "RUMAH ANGKLUNG" ...



 

JAJANAN TRADISIONAL DI KOTA KEMBANG (BANDUNG)

0 komentar

ALI AGREM
Ali Agrem merupakan makanan sejenis kue tradisional yang terbuat dari tepung beras. Rasanya manis dan enak, bentuknya menyerupai Donat tapi lebih kecil. Bisa dibilang makanan ini adalah Donat-nya Indonesia, jadi yang "bulet-bulet bolong tengah'e" bukan donat saja, Ali agrem juga.

Dinamai Ali Agrem karena bentuknya seperti Ali atau Cincin yang melingkar. Ali Agrem ini merupakan makanan tradisional yang sangat unik. Biasanya disuguhkan untuk tamu-tamu atau saat ada pesta perkawinan.


Makanan khas Sunda ini sangat terkenal di Bandung, dan akan sering ditemukan di daerah yang masih asri, seperti daerah Ciwidey, Lembang, Ciparay, Majalaya dan Ujung Berung. Makanan ini akan sulit ditemukan di daerah perkotaan Bandung, karena makanan ini tersisihkan oleh makanan yang lebih modern seperti makanan siap saji atau makanan kemasan lainnya. Sangat disayangkan, padahal makanan ini bisa jadi lahan bisnis yang menarik, asal kita bisa mengakali makanan unik yang satu ini. Mungkin Anda bisa membuka outlet Ali agrem, dan menurut saya ini menarik sekali.
Bagi Anda yang belum sempat ke Bandung untuk mendapatkan panganan untuk sekedar dimakan atau untuk oleh-oleh, Anda bisa membuatnya sendiri. Caranya sangat mudah.

Bahan:
100 gr kelapa setengah tua, kupas,parut kasar, Sangrai Sampai coklat
75 gr gula Merah
125 ml Air
250 gr Tepung Beras
75 gr Gula pasir
1/4 sdt garam
Minyak untuk menggoreng


Cara Membuat:
1. Rebus Gula merah dan air sampai mendidih, saring lalu tuang ke tepung beras selagi panas,
Aduk rata

2. Tambahkan Kelapa Sangrai,gula pasir dan garam. Uleni hingga adonan kalis. diamkan semalaman

3.Bentuk cincin kecil,goreng hingga kecoklatan.

  TIPS dari akuh : nikmati kue cincin ini setelah diinapkan setengah hari karena akan di dapatkan tektur kue yang lembut.




Pages

 
W U L A N N U R A E N I © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter